Dosa Berkata Kasar dan Mengumpat Dalam Islam
Dosa Berkata kasar dan Mengumpat Dalam Islam. catatanseorangmuslim17 |
Salam Hangat,
Assalamu'alaikum,
Berbicara adalah salah satu kunci kesuksesan setiap manusia.
Dengan berbicara tentunya lawan bicara yang ada di hadapan kita akan mengerti
dan paham tentang maksud dan pesan yang akan kita sampaikan. Tentunya dengan
tatakrama dalam berbicara kita bisa menyalurkan pesan yang ingin dan akan kita
sampaikan sesuai dengan harapan kita dan akan secara suka hati di terima oleh
lawan bicara kita, misalkan anggap saja lawan bicara kita adalah seorang
partner kerja. Tentunya agar pesan pembicaraan bisa dia tangkap dan pahami kita
harus menggunakan cara berbicara yang baik, sopan dan tatakrama dalam bicara
juga harus kita pakai. Akan tetapi coba bayangkan jikalau ketika kita berbicara
dengan partner kerja menggunakan bahasa yang asal-asalan, bahasa yang kotor dan
tidak menggunakan tatakrama berbicara yang baik dan benar apa yang akan
terjadi? Sudah barang tentu lawan bicara kita di jamin tidak akan betah pada
saat berkomunikasi dengan kita. Lalu apakah pendapat kamu? Akankah hubungan
dalam dunia kerjanya akan terjalin dengan baik? Tentunya sudah dapat kita
simpulkan dari penjelasan di atas bahwa berbicara atau berkomunikasi itu adalah
salah satu kunci kesuksesan. Bagaimana mau sukses jikalau salah satu kuncinya saja kita
tidak punya. Lalu akankah kita berkaca dari kejadian ini? Jika kamu
ingin sukses, mulailah memperbaiki diri, mulailah melakukan dan berlatih dengan
menggunakan kata-kata yang sopan dan biasakanlah. Maka dengan demikian kamu
akan merasa terbiasa dengan gaya bahasa dan cara berbicara yang sopan dan penuh
tatakrama itu. Hingga akhirnya dengan mendapatkan kunci kesuksesan itu kamu
akan dengan mudah untuk menggapai kesuksesan.
Ada Sebuah kisah Tentang Seorang Yang
Berbicara Kasar
Suatu saat ada seorang yang keluar dari masjid, terlihat dia
telah selesai mendirikan solat djuhur. Sekitar beberapa meter dari masjid,
orang itu tiba-tiba jatuh tersungkur akibat terserempet motor. Pengendara motor
turun dan hendak menjumpai orang yang terjatuh itu dengan maksud ingin meminta
maaf, tapi tahukah kamu apakah ekspresi yang dilakukan oleh orang yang jatuh tadi? Dia
dengan wajah penuh kesal, sontak marah marah kepada pengendara motor dengan
nada bicara yang tinggi yang dibumbui dengan syair-syair kata yang kasar. “brengsek
luh, punya mata gak sih…. Bla blab la,…”. Astagfirullah, seharusnya sebagai
seorang muslim yang baik itu sekalipun dia sebagai korban, tidak sepantasnya berkata kasar dan mengumpat bahkah alangkah mulianya jikalau dia meminta
maaf duluan. “mohon maaf ya mas mungkin saya yang jalanya terlalu ceroboh
hingga saya terserempet motor mas nya, mohon maaf ya” bukanya dengan begitu akan
terasa lebih nyaman bukan. Mungkin disinilah pentingnya pengetahuan tentang Dosa Berkata Kasar dan Mengumpat Dalam Islam jadi tidak ada lagi orang khususnya muslim yang gegabah dalam bertutur kata.
Lidah Tak Bertulang Yang Menyayat
Hati
Di dalam isalam tentunya kita di ajarkan tatakrama berbicara
yang baik dan benar. Bagaimana cara berbicara dengan lawan bicara, hingga lawan
bicara merasa nyaman bukan sebaliknya. Dengan berbicara yang asal-asalan,
berkata kasar dan kotor dan tidak bertatakrama justru akan berdampak buruk bagi si lawan
bicara kita sekalipun maksud kita baik. Misalkan “hai botak, apa kabarmu?”
lawan bicara kita akan merasa kesal dan sakit hati akannya. Meskipun ia botak,
bukan berarti ia suka di panggil botak bukan. Ia lebih suka di panggil namanya
langsung. Coba bayangkan ketika dia merasa sakit hati karena ulah kita,
seketika itu pun ia langsung berdoa. Syukur-syukur doanya yang baik-baik, laah
coba kalau doanya buruk buat kita, kita juga
kan yang akhirnya rugi. Jagalah ucapanmu, Karena pepatah mengatakan lidahmu adalah pedangmu, lidahmu adalah
harimau mu.
Jagalah Lidahmu Sebagaimana Yang Di
Serukan Oleh Nabi Muhammad SAW
Dalam suatu hadist, Muadz ibnu jabal berkata “aku berkendara
dengan Rosulullah SAW sampai lututku bersentuhan dengan lututnya, kami berkendara
bersama. Kemudian aku bertanya kepadanya beberapa pertanyaan tentang solat,
sedekah dan iman. Wahai nabi allah katakanlah kepadaku tentang amal baik yang
akan mendekatkanku kepada syurga dan
menjaukanku dari neraka?”
Rasulullah SAW bersabda “wahai muadz, sesungguhnya kau telah
bertanya tetang suatu yang baik. Haruskah aku memberitahumu sesuatu yang mencakup
semua yang ku sebutkan?”
Muadz ibnu jabal R.A berpikir “tentu saja ya rasulullah,
amal apakah itu?”
Rasulullah SAW dengan jarinya yang mulia menunjuk kearah lidahnya
dan berkata kepada muaz ibnu jabal “jagalah ini”
Kemudian muadz ibnu jhjabal berkata “ wahai rasulullah,
akankah kita di pertanggungjawabkan dan di pertanyakan perihal lidah kita?”
Rasulullah bersabda “ wahai Muadz, ku pikir kau adalah orang
pintar. Apakah ada sebab yang akan menyebabkan wajah orang-orang yang terjatuh
kedalam neraka jahannam, selain apa yang lidah mereka ucapkan?”
Kesimpulan
Wahai saudara ku, bukankah islam agama yang sangat
sempurna? Agama yang akan membawa kita ke jalan yang terang? Akan ada jaminan
masuk surga bagi kita yang beriman dan sebaliknya jaminan neraka yang apabila
kita tidak beriman. Naudzubilah…
Jagalah lidah, jangan berkata kasar dan mengumpat. Jagalah ucapan kita jikalau kita mengharapkan
surga dan sebaliknya jika kita tidak bisa menjaga ucapan kita, berkata kasar dan mengumpat sana sini, tidak punya tatakrama dalam berbicara yang jutru membuat hati
seseorang menjadi sakit, maka balasanya adalah neraka jahannam. Ngeri bukan. Na’udzubillah.
Mohon maaf apabila banyak salah salah kata, dan terimakasih
telah berkunjung. Semoga tulisan tentang Dosa Berkata Kasar dan Mengumpat Dalam Islam ini bisa bermanfaat bagi saya dan kita semua.
Oh iya bagi temen-temen yang kebetulan tertarik lihat-lihat blog ini mohon maaf ya kalau kurang nyaman, karena blog ini masih dalam proses perbaikan jadi masih berantakan.
Oh iya bagi temen-temen yang kebetulan tertarik lihat-lihat blog ini mohon maaf ya kalau kurang nyaman, karena blog ini masih dalam proses perbaikan jadi masih berantakan.
Wassalam…
Salam hangat.